Untukmu yang selalu
ada dalam perbincanganku dengan Tuhan
Mungkin ketika kamu membaca suratku ini. aku tengah tak lagi
menangisimu seperti ketika aku mengetik surat ini. hahahaa.. ayolah jangan
terlalu tegang membaca suratku ini.
Coba tersenyum. Mungkin ketika aku tengah menulis surat ini
aku tengah merindukan senyummu (mungkin yaa…)
Sedang apa kamu?. Jangan bilang kau tengah membacanya lewat
notebook hitammu itu ya?. Akhirnya kamu mau membacanya. Sebetulnya aku tak
berharap lebih kau akan membaca surat ini hanya saja, ya semoga Tuhan sampaikan
pesanku untukmu untuk membuka blogku.
Bagaimana keadaanmu?. Sehat bukan?.
Ya kau harus selalu sehat. Aku akan marah besar jika berat
badanmu turun lagi.
Lihat, kau bahkan kini sekurus pak jokowi. Berbeda dengan
kamu yang dulu!.
Apa kau bilang?. Ini bukan urusanmu?. Yang benar saja!.
Ini jelas-jelas urusanku. Aku bertanggung jawab atas apa
yang jatuh pada Hatiku. Termasuk kesehatanmu. Kesehatan orang-orang yang ku
jatuhi cinta.
Hey jangan pernah telat untuk makan. Makan itu penting!.
Jangan pernah lupa untuk sarapan. Sarapan itu penting
membuat kamu jadi lebih konsentrasi dan membuat lambungmu dalam keadaan aman.
Jangan pernah lupa mengenakan jaket ketika berkendaraan.
jangan terlalu banyak minum kopi, kopi itu sarat akan
kafein!. Tidak baik untuk kesehatan. Perbanyak minum air putih!. Ingat itu,
hey, kamu masih tidak suka permen?,
coba sekali saja cicipi permen milkita rasa coklat. Kamu akan
tau betapa enaknya permen milkita itu.
ayolaah, sekali saja dengarkan apa kataku!.
Jangan bilang kamu tengah membaca blogku sambil merokok?.
Aigooo!. Sudah kubilang berapa kali?. Rokok, merokok, asap
rokok, semuanya tidak ada yang baik untuk
Tubuhmu, untuk paru-parumu.
Kamu tau?, rokok membuat keriput diwajahmu lebih banyak dari
usiamu sekarang. Hehehhee,
Ini serius looh!!!.
Ini lucu ya, betapa anehnya aku menyebutmu kamu. Semoga kamu
tidak marah dan merasa
Kurang dihargai sebagai… emmm, ya sebagai orang yang
harusnya ahh… kenapa sih aku harus jatuh cinta padamu?.
Coba jawab pertanyaanku!.
Kenapa aku begitu menyayangimu?.
Kenapa aku begitu susah tak memedulikanmu?.
Ya, kau tahu aku begitu sibuk menyayangimu dengan teliti. Sedangkan
kamu begitu sibuk mengabaikanku.
Kita punya kesamaan!. Sama-sama sibuk kan.. haha…
Hey pria yang lahir tanggal duabelas itu, kau tahu kita
punya tanggal lahir yang sama!.
Hanya bedanya kamu lahir tujuh tahun sebelum aku.
Kupikir tujuh tahun itu tidak hanya ya, kita beda, kau jauh
lebih dewasa ketimbang aku, kau punya cita-cita yang berbeda denganku. Kita punya
visi misi yang beda. Kita punya hidup yang beda. Dan kita punya status social yang
begitu beda, kamu seseorang yang harusnya aku hormati. Ya kamu,
Guruku,
Dan
Aku
Muridmu.
Lalu dimana letak kesalahannya?.
Apasalah aku jatuh cinta padamu?.
Hey! Hidup bukan pengadilan kan?, aku tak harus dihukum atas
perasaan yang tak bisa kukendalikan kan?.
Ini bukan lelucon!, ini sungguhan.
Ah yasudahlah, mau sekeras apapun aku meyakinkanmu. Toh kamu
akan tetap menyepelakanku kan. Kamu tidak pernah dan akan tidak bisa mengerti
apa yang aku rasakan. Sampai suatu saat nanti Tuhan memberimu kesempatan
menjadi aku. Tenang kau hanya sedang menunggu giliranmu…
Hey kan aku audah pernah bilang, jangan suka menyepelekan
apa yang orang lain rasakan. Setiap orang punya limit hati masing-masing. Begitu
juga tentang rasa cinta, kecewa, dan pengharapan. Jangan pernah sedikitpun
menyepelekan ya!. Nanti Tuhan bisa saja menyepelekan doa-doamu loh…
Kau tau, sesungguhnya aku tak pernah mau mencintaimu
melebihi sayangku pada Tuhanku. Tapi entah bagaimana, dan bodohnya aku selalu
merengek pada Tuhan akan kesehatan dan keselamatanmu.
Padahal, apa yang membuatku sampai begitu padamu coba?,
Kau itu kan menyebalkan, sering sekali membalas pesan sangat
singkat,
Suka memaksaku, mudah marah, egois, tidak mau dengar apa
kata orang, tidak berusaha mengerti perasaan orang lain, tidak peka, dan
Kau mau tahu apa yang paling buruk dari dirimu?.
Kau tidak pernah menyayangi dirimu sendiri.
Kau sudah dewasa, sudah dua puluh lima Tahun. Berbuatlah lebih
dewasa,
Jangan mudah marah, bersabarlah, dan mulailah menyayangi
dirimu sendiri.
Jika kau merasa tak bisa memenuhi pengharapan seseorang,
jangan beri di secercah cahaya. Itu akan membuat orang lain merasa di
kecewakan.
Maafkan aku yang kerap membuatmu marah, mengganggu hidupmu
dengan pesan elektronikku.
Aku hanya menyayangimu, au tak bermaksud membuatmu naik
darah.
Aku hanya jatuh cinta, dan tak bermaksud merusak hariharimu.
Aku hanya, hanya sayang yang begitu dalam padamu.
Berhentilah merokok, hiduplah dengan kualitas udara yang
baik.
Semoga kamu selalu dalam Pelukan Tuhan ya, rinduku selalu
menjelma menjadi doa hiasan di langitmu.
Berjanjilah untuk selalu Hiduplah lebih baik, maka aku akan
lega melepaskanmu.
Mari hatiku, kita
lepaskan apa-apa yang tak terjangkau lengan.
Peluk, Amel.