Pages

Pengharapan Baru


22 April 2013
Desa sukanco.

“ apa-apa yang diluar kehendakmu, percayalah selalu ada tangan Tuhan dibalik itu semua”

Saya selalu percaya bahwa Tuhan selalu memeluk saya erat-erat. Kapanpun, dimanapun, dalam keadaan seperti apapun. Meskipun saya jadi senakal apa, menduakan Tuhan seperti apa, Tuhan selalu mampu memaafkan semua kesalahan saya. Tuhan bahkan akan senantiasa mengiringi kaki saya seberapapun menyebalkannya saya. 

Entah harus bersyukur yang macam apa lagi pada-Nya. Begitu banyak kebahagiaan yang belum sempat saya syukuri. Dan begitu banyak pula kesedihan yang dirasakan tanpa sempat mengucap rasa terimakasih. Saya begitu beruntung bisa hidup seperti ini. begitu beruntung bisa mengenal malaikat-malaikat penolong yang Tuhan ulurkan bagi hidup saya.  Saya yakin tidak ada orang yang seberuntung saya. Terimakasih Tuhan. 

Hari ini langit mendung jadi saksi bisu kisah hidup saya. Saya dipertemukan dengan seseorang yang luar biasa. Meskipun baru beberapa bulan saya mengenal mereka. Ya mereka, dua orang suami-istri yang begitu baik. Entah bagaimana mereka bisa saja untuk selalu membantu banyak orang. 

Mereka hanya mendedikasikan diri mereka untuk menolong banyak orang. Mereka berambisi untuk memperbaiki Indonesia. Bukan, mereka bukan pasangan politikus. Atau Dosen sebuah universtas. Mereka itu adalah manusia-manusia yang mencoba memperbaiki Indonesia dari sisi moral.
Jika kita harus memperbaiki Indonesia dari sudut ekonomi. Saya yakin kita hanya akan membuang waktu. Perekonomian Indonesia sudah terlalu busuk. Managemennya, prosessnya, tidak ada yang baik. Tidak ada yang jujur, semua lapisannya yang ada hanya kemunafikan saja. 

Jika diibaratkan sebuah pohon, Indonesia adalah Pohon yang kering, dan daun di puncaknya menguning. Jika kita mencoba mengobati pohon itu di daun yang menguning, tidak ada yang lebih bisa kita lakukan untuk menyelamatkannya, pada akhirnya pohon itu akan tetap mati. Tapi jika kita mencoba mengobati pohon tersebut dari akarnya, saya yakin daun kering dipuncak pohon itu akan berubah hijau, dan pohon itu akan terselamatkan juga. 

Sama seperti Indonesia, jika kita hanya melakukan penangkasan di atas. Kita hanya akan membuang keringat kita saja. Tapi jika kita melakukan perbuahan dengan mengganti pupuknya, mengganti media tanamnya saya yakin Indonesia akan bisa terselamatkan.
Lalu dimana letak akar negeri ini?. Tentu saja ada di anak mudanya. Yang perlu kita  hanyalah menyelamatkan tunas bangsa. Mengganti pola pikir mereka, yang kita butuhkan adalah Merevolusi moral mereka untuk bisa menjadi pemuda yang baik. Yang bisa menjadi calon pemimpin yang tangkas, jujur dan juga amanah. 

yang Indonesia butuhkan bukan lagi pemberantasan korupsi, atau pengungkapan skandal para dewan. yang Indonesia butuhkan adalah pembenahan moral bangsa. hanya itu dan akan bermula dari situ. 
Ahhh kali ini saya bicara dewasa banget -_-“ ( ya iya kan calon Mahasiswi :D)
Terus intinya?.
Intinya saya hari ini bahagia banget, akhirnya pasangan suami-isteri itu, panggil saja mereka mba Ayu dan mas Subur, mereka mengangkat saya menjadi adik dari mereka. Betapa bahagianya saya?. Dan mereka berjanji membantu saya untuk mencapai apa yang saya inginkan Menulis, bermimpi apapun itu mereka akan ada untuk saya.  

Entah bagaimana, semua itu membuat saya bangkit dari keterpurukan saya. Rasanaya saya sudah begitu dekat saja dengan mimpi saya. Saya selalu bilang kan,

“ jika kamu punya cita-cita, capailah. Kita hanya butuh waktu dan tekad. Kita hanya perlu berjalan sedikit memutar untuk mencapainya. Tapi itu bukan masalah besar, selagi kamu masih punya Tuhan, dan punya keyakinan.”
Ahhh entah harus blang terimakasih macam apa lagi pada Tuhan. entah harus bilang terimakasih macam apalagi pada mba ayu dan mas subur. Dan entah harus bilang terimakasih yang bagaimana lagi tentunya pada mamah dan bapak. 

Maafkan saya Tuhan kalo saya selama ini gemar sekali mengeluh. Tapi saya janji, saya akan lebih banyak membantu orang. Akan menjadi anak yang lebih baik lagi. Untuk diri saya, masa depan saya, dunia saya, akhirat saya. Dan Indonesia. 




ini pohonku, mana pohonmu?

Ahh ya blog ini mungkin akan terisi beberapa kisah orang-orang dari sepotong roti kehidupan. Saya akan bergabung dalam sebuah lembaga yang akan membuat perjalanan saya lebih berwarna. Dan tentunya bermakna.
Doakan saya,


0

Kecewa


Ada beberapa kecewa, yang tidak bisa mendapat kesempatan keduanya.

Saya adalah perempuan terbodoh dan paling buruk di Dunia. Alihalih meniti kebahagiaan. Aku malah terus saja meghitung berapa banyak rasa kecewa yang saya rasakan. Saya terlalu sibuk merasakan perihnya dikecewakan oleh orang yang begitu saya sayangi. Tidak ada orang yang bahkan benar-benar mengharapkan kebahagiaan yang terbaik untuk saya. Mereka berpura-pura menjadi kelinci manis dipangkuan saya. Tetapi seketika berubah menjadi rubah besar buas, yang siap menerkam saya kapan saja. Senyum palsu itu. aku bahkan sudah terlalu muak melhatnya setiap hari.

Dan yang membuat saya lebih kecewa lagi adalah mereka  bahkan lebih dekat dari apapun dengan diri saya sedekat hati dan kantung pankreas mungkin. Bahkan mungkin mereka lebih kental dari darah dengan saya. Tidak ada yanglebih mengecewakan ketika menyadari bahwa mereka yang kamu sayang adalah mereka yang selama ini mengamini segala kesedihanmu dan membenci bahagia yang hinggap dihidupmu.

Bukan, saya tidak sedang berburuk sangka. Tapi ini kenyataannya. Pahit memang, tapi bagaimana lagi?, bkankah ini jalan yang Tuhan takdirkan untuk saya. Jika boleh saya memilih saya tidak ingin melewati jalan penuh duri seperti ini. andai saja boleh iri, saya bahkan sangat iri pada mereka yang memiliki satu orang yang begitu menyayanginya dan selalu mengamini seluruh kebahagiannya. Dari pada memiliki banyak orang disekitarnya tapi mereka tidak lebih dari sekedar duri.
Saya selalu berusaha. Sangat begitu berusaha untuk tidak pernah jadi alasan seseorang menangis. Saya selalu berusaha untuk tidak pernah jadi alasan kenapa seseorang kecewa. Saya selalu berusaha untuk tidak pernah jadi alasan, seseorang tidak mau melihat masa lalunya. Saya tidak ingin jadi orang yang seperti itu. tapi saya?. Saya bahkan tidak pernah ingin melihat kebelakang. Karena alasan beberapa orang.

Entahlah, saya bahkan tidak habis pikir pada mereka yang menjadi sebab menangisnya seseorang.  apa mereka tidak pernah menyesal telah membuat seseorang merasa kecewa?. Aku?, membentak seseorang saja rasanya sudah bersalah setengah mati. Apalagi mereka yang menjadi alasan kekecewaan seseorang. oh atau mungkin mereka sangat bangga pernah membuat seseorang menangis. Mungkin mereka bangga menjadi alasan kenapa seseorang enggan menengok masa lalunya. Mungkin mereka bangga…



Jangan, kamu jangan seperti saya negitu sering merasakan kecewa. Kamu jangan seperti saya, begitu sering dikecewakan. Kamu jangan seperti saya, terlampau banyak mengecewakan.
Kecewa-mengecewakan-dikecewakan. Apapun, bagaimanapun, semuanya adalah sesuatu yang buruk. Berusaha dengan keraslah untuk tidak bersentuhan dengan salah satunya.  


Banyumas, 22 april 2013
Pukul 5:32 pagi. Sedang menunggu matahari terjaga dari mimpinya. 






Back to Top