Pages

0

Surat Cinta untuk Pria bermata Sipit


Untukmu yang selalu ada dalam perbincanganku dengan Tuhan

Mungkin ketika kamu membaca suratku ini. aku tengah tak lagi menangisimu seperti ketika aku mengetik surat ini. hahahaa.. ayolah jangan terlalu tegang membaca suratku ini.
Coba tersenyum. Mungkin ketika aku tengah menulis surat ini aku tengah merindukan senyummu (mungkin yaa…)
Sedang apa kamu?. Jangan bilang kau tengah membacanya lewat notebook hitammu itu ya?. Akhirnya kamu mau membacanya. Sebetulnya aku tak berharap lebih kau akan membaca surat ini hanya saja, ya semoga Tuhan sampaikan pesanku untukmu untuk membuka blogku.
Bagaimana keadaanmu?. Sehat bukan?.
Ya kau harus selalu sehat. Aku akan marah besar jika berat badanmu turun lagi.
Lihat, kau bahkan kini sekurus pak jokowi. Berbeda dengan kamu yang dulu!.
Apa kau bilang?. Ini bukan urusanmu?. Yang benar saja!.
Ini jelas-jelas urusanku. Aku bertanggung jawab atas apa yang jatuh pada Hatiku. Termasuk kesehatanmu. Kesehatan orang-orang yang ku jatuhi cinta.
Hey jangan pernah telat untuk makan. Makan itu penting!.
Jangan pernah lupa untuk sarapan. Sarapan itu penting membuat kamu jadi lebih konsentrasi dan membuat lambungmu dalam keadaan aman.
Jangan pernah lupa mengenakan jaket ketika berkendaraan.
jangan terlalu banyak minum kopi, kopi itu sarat akan kafein!. Tidak baik untuk kesehatan. Perbanyak minum air putih!. Ingat itu,
hey, kamu masih tidak suka permen?,
coba sekali saja cicipi permen milkita rasa coklat. Kamu akan tau betapa enaknya permen milkita itu.
ayolaah, sekali saja dengarkan apa kataku!.
Jangan bilang kamu tengah membaca blogku sambil merokok?.
Aigooo!. Sudah kubilang berapa kali?. Rokok, merokok, asap rokok, semuanya tidak ada yang baik untuk
Tubuhmu, untuk paru-parumu.
Kamu tau?, rokok membuat keriput diwajahmu lebih banyak dari usiamu sekarang. Hehehhee,
Ini serius looh!!!.
Ini lucu ya, betapa anehnya aku menyebutmu kamu. Semoga kamu tidak marah dan merasa
Kurang dihargai sebagai… emmm, ya sebagai orang yang harusnya ahh… kenapa sih aku harus jatuh cinta padamu?.
Coba jawab pertanyaanku!.
Kenapa aku begitu menyayangimu?.
Kenapa aku begitu susah tak memedulikanmu?.
Ya, kau tahu aku begitu sibuk menyayangimu dengan teliti. Sedangkan kamu begitu sibuk mengabaikanku.
Kita punya kesamaan!. Sama-sama sibuk kan.. haha…
Hey pria yang lahir tanggal duabelas itu, kau tahu kita punya tanggal lahir yang sama!.
Hanya bedanya kamu lahir tujuh tahun sebelum aku.
Kupikir tujuh tahun itu tidak hanya ya, kita beda, kau jauh lebih dewasa ketimbang aku, kau punya cita-cita yang berbeda denganku. Kita punya visi misi yang beda. Kita punya hidup yang beda. Dan kita punya status social yang begitu beda, kamu seseorang yang harusnya aku hormati. Ya kamu,
Guruku,
Dan
Aku
Muridmu.
Lalu dimana letak kesalahannya?.
Apasalah aku jatuh cinta padamu?.
Hey! Hidup bukan pengadilan kan?, aku tak harus dihukum atas perasaan yang tak bisa kukendalikan kan?.
Ini bukan lelucon!, ini sungguhan.

Ah yasudahlah, mau sekeras apapun aku meyakinkanmu. Toh kamu akan tetap menyepelakanku kan. Kamu tidak pernah dan akan tidak bisa mengerti apa yang aku rasakan. Sampai suatu saat nanti Tuhan memberimu kesempatan menjadi aku. Tenang kau hanya sedang menunggu giliranmu…
Hey kan aku audah pernah bilang, jangan suka menyepelekan apa yang orang lain rasakan. Setiap orang punya limit hati masing-masing. Begitu juga tentang rasa cinta, kecewa, dan pengharapan. Jangan pernah sedikitpun menyepelekan ya!. Nanti Tuhan bisa saja menyepelekan doa-doamu loh…

Kau tau, sesungguhnya aku tak pernah mau mencintaimu melebihi sayangku pada Tuhanku. Tapi entah bagaimana, dan bodohnya aku selalu merengek pada Tuhan akan kesehatan dan keselamatanmu.
Padahal, apa yang membuatku sampai begitu padamu coba?,
Kau itu kan menyebalkan, sering sekali membalas pesan sangat singkat,
Suka memaksaku, mudah marah, egois, tidak mau dengar apa kata orang, tidak berusaha mengerti perasaan orang lain, tidak peka, dan
Kau mau tahu apa yang paling buruk dari dirimu?.
Kau tidak pernah menyayangi dirimu sendiri.
Kau sudah dewasa, sudah dua puluh lima Tahun. Berbuatlah lebih dewasa,
Jangan mudah marah, bersabarlah, dan mulailah menyayangi dirimu sendiri.
Jika kau merasa tak bisa memenuhi pengharapan seseorang, jangan beri di secercah cahaya. Itu akan membuat orang lain merasa di kecewakan.
Maafkan aku yang kerap membuatmu marah, mengganggu hidupmu dengan pesan elektronikku.
Aku hanya menyayangimu, au tak bermaksud membuatmu naik darah.
Aku hanya jatuh cinta, dan tak bermaksud merusak hariharimu.
Aku hanya, hanya sayang yang begitu dalam padamu.
Berhentilah merokok, hiduplah dengan kualitas udara yang baik.
Semoga kamu selalu dalam Pelukan Tuhan ya, rinduku selalu menjelma menjadi doa hiasan di langitmu.


Berjanjilah untuk selalu Hiduplah lebih baik, maka aku akan lega melepaskanmu. 

Mari hatiku, kita lepaskan apa-apa yang tak terjangkau lengan.
Peluk, Amel.
Back to Top