Pages

0

Moving

Selamat sore langit bogor, kamu sedang tampan sekali hari ini.

Sudah lama tidak menulis di blog. Iya saya merasa gagal sebagai blogger -_-“ *peluk eraterat blog saya*
Sudah banyak yang terlewatkan tanpa tertuangkan di blog ini. maaf iya maaf, sayanya lagi sibuk. Sibuk membenahi niat, membenahi hati, untuk sebuah keputusan besar. Yah perlu di ketahui sekarang saya kuliah di Bogor.
Hey ini memang impian saya sejak kelas dua SMA bukan. Lalu kenapa? Tidak, tidak ada masalah dengan keputusan ini. yang bermasalah adalah rindu yang kerap membayangi hati ini. iya rindu pada kota purwokerto, rindu pada langitnya, rindu pada suasana paginya, rindu berkeliling purwokerto dengan si blacky. Iya saya ngga bawa blacky ke sini. Mungkin tahun depan baru bawa blacky ke sini.
Keputusan berpindah, berhijrah ke sebuah kota nun jauh dari purwokerto. Yang harus di tempuh berjam-jam dengan kendaraan umum. Bukan sesuatu yang mudah. Ketika sebuah rasa berat meninggalkan mama sendiri disana, meskipun ada bapak, tapi tetap saja ada rasa berat. Tapi bukankah ini juga sebuah kebahagiaan. Tidak jarang seseorang bisa mendapatkan impiannya sebegitu indahnya seperti saya bukan?. Ah iya saya harus banyak-banyak bersyukur pada Tuhan. sudah memberikan apa yang saya inginkan dan saya butuhkan.
Lalu?. Iya saya sedang terus menerus berusaha menjalani semuanya, menikmati dengan segenap hati. Dengan senyum simetris. Berusaha menyesuaikan diri dengan budaya yang berbeda. Macetnya bogor, panasnya bogor, hujannya Bogor. Hahahaa.
Tapi ini menyenangkan, ketika saya mulai belajar bahasa sunda, belajar memahami bagaimana menempatkan diri dengan berbagai macam golongan masyarakat. Berusaha membiasakan diri dengan egosentris sebuah kota besar dekat ibu kota. Ini lucu bagaimana ketika kita berusaha bersikap ramah tapi malah mendapatkan kecurigaan dari orang lain. Bagaimana ketika ber sms dibilang sedang modus. Dunia ini memang lucu bukan?. Saya sudah sering bilang. Tapi saya tidak pernah menyesal bisa hidup di dunia ini.
Sedang menulis di dekat jendala dan memandang gunung gede pangrango, yaa, kehadiran gede pangrango memang mampu mengurangi rindu pada kota purwokerto, iya rindu dengan gunung slamet. Apa kabar ya dia?.semoga dalam keadaan sehat dan selalu selamat.
Pindah, berhijrah, bergerak, bukankah itu adalah salah satu cirri dari manusia. Iya kita memang harus terus bergerak kan. Bergerak dari usia anak-anak ke usia remaja, hingga kini sudah menduduki usia delapan belas tahun.
Berpindah dari masa lalu ke masa depan, berhijrah dari kursi sekolah dasar hingga kini berada di bangku universitas. Berpindah dari hati satu pada hati yang lain. Bukankah seharusnya begitulah cara manusia hidup. Berpindah, untuk menemukan hidup yang lebih baik lagi berpindah untuk menemukan tempat yang sudah terlalu sempit untuk di eksplorasi. Berpindah untuk mencapai mimpi yang lain. Berpindah untuk merasakan sensasi matahari di kota lain. Berpindah untuk menghirup oksigen yang lain. Dan berpindah untuk menemukan seorang lain yang lebih tepat.
Karena hidup harus terus bergerak. Maka bergeraklah dengan hati-hati. Bergeraklah dengan niat. Bergeraklah dengan ikhlas, dan bergeraklah dengan senyum. Hingga kamu temukan senyum-senyum yang lain di luar sana.
Kuncinya hanya satu, berani keluar dari zona nyaman, dan mencoba membunuh rasa takut untuk melihat dunia yang lain. Membuka mata, dan mengisi penuh keyakinan diri. Dan percaya bahwa Tuhan akan selalu bersama umatnya. Memelukmu erat-erta dan tidak akan pernah meninggalkanmu dari pandangannya, pendengarannya, dan ridlonya.
Iya sedang terus meyakinkan diri. Bahwa saya Punya Alloh, dan punya tante yang baik hati. Punya sahabat baru yang selalu ada untuk saya, dan punya langit biru yang selalu ada membirukan hari-hari saya. Ini langkah baru, ini niat baru, ini hidup baru, ini perjalanan baru, ini lembaran baru, dan ini ceritaku, apa ceritamu?.  

            “ percaya saja apa-apa yang diluar kehendakmu, ada Alloh yang akan selalu membenahinya.” 
Back to Top